Wednesday, February 6, 2008

Malam menjelang Gong Xi Fat Choi

Jadwal perjalanan pulang kali ini serasa ada yang istimewa. Mulai dari ramainya penumpang di LCCT, sampai delay-nya penerbangan selama 3 jam. Di e-ticket tertera pesawat berangkat jam 2140 waktu setempat, tapi setelah aku check-in dibilang counter baru buka jam 1015 dan berangkat jam 115 dini hari, artinya esok hari bo'. Diitung-itung, masih 6 jam lagi disini :(



Dari pada bengong, aku cari tempat yang nyaman untuk bisa konek ke internet. Disini ada McD, sekalian makan malam lah, pikirku. Lantas aku cari tempat yang kosong. Sambil mengincar posisi dipojok yang cukup nyaman, aku berdiri sambil nunggu antrian. Belum nyampek depan counter, kursi incaran sudah kosong, langsung aja duduk, buka laptop dan cari koneksi wifi.

Nggak susah untuk bisa dapetin koneksi internet di LCCT ini, selain gratis, nampaknya cakupan signalnya cukup luas. Aku lihat dari berbagai sudut dan tempat, nampak banyak orang tekun dengan laptop bekerja didepannya.

Jika dibandingkan dengan Soekarno-Hatta, beberapa kali sempat mengamati, tidak banyak ditemui orang asyik dengan laptopnya bahkan di kawasan gate D, international flight. Ada beberapa orang tetapi dia lagi di warung kopi dan tempat makan.

Kayaknya tidak akan banyak yang bisa dilakukan selain menunggu dengan browsing dan blogging.

Gong Xi Fat Choi...

Read More......

Saturday, February 2, 2008

dua pebruari

pagi ini dua pebruari,
aku sendiri didepan laptop ku ini merenungi hari hari yang telah terlewati. dimulai pada tengah januari, hidup baruku ini hepi dan sepi.

pagi ini dua pebruari,
jam dua belas lebih setengah, aku jaga diri agar tidak lengah
meski lelah bertambah tambah, kunikmati setiap desah dengan pasrah.


pagi ini dua pebruari,
jam satu kurang dua belas. menara petronas masih nampak memanas, terlihat jelas dibalik jendela kamar lantai tujuh belas, cahayanya yang putih menyorot luas, menembus gelapnya kuala lumpur yang semakin pulas.

pagi ini dua pebruari,
jam satu kurang dua, kurindu canda tawa manja sikecil yang beranjak dewasa. terpaksa kutinggalkan mereka disana, mengarungi hidup tanpa papa disisinya. oh... betapa tega

pagi ini dua pebruari,
jam satu lebih dua, masih belum ngantuk terasa, bertabur cahaya pemandangan diluar sana tiada mampu menghibur hati yang merana.

Meski disini sendiri merindui bidadari bidadari, ku semangati diri untuk tetap bisa melompat lebih tinggi, membebaskan potensi tersembunyi.
kupasrahkan pada Ilahi untuk sudi menemani dalam perjalanan ini.

~diterbitkan (masih) dipagi hari dua pebruari habis mandi pagi langsung lari kewarung kopi untuk mendapatkan koneksi waifi, salam dari dwi~

Read More......